Senin, 07 Februari 2011

MAJAS

Majas atau gaya bahasa ialah bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas terbagi menjadi empat jenis:
A. Majas Perbandingan:
     1. Personifikasi ialah majas yang membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah    
         memiliki sifat seperti manusia.
         Contoh:
         - Angin berbisik di sela-sela dedaunan.
         - Angkutan kota itu berlari amat cepat.
     2. Metafora ialah sebuah benda dibandingkan dengan benda yang lain yang mempunyai sifat sama    
         dengan benda tersebut (semula).
         Contoh:
         - Dewi malam telah keluar dari peraduannya. (bulan)
         - Raja siang bersinar menyilaukan mata.
     3. Perumpamaan/Simile
         Contoh:
         - Kini keadaannya bagai telur di ujung tanduk.
         - Persoalaannya bagai benang dilanda ayam.

B. Majas Pertentangan:
     1. Hiperbola ialah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk   
         memperhebat kesan.
         Contoh:
         - Tuhanku
            Aku hilang bentuk
            Remuk
         - Di kota ini banyak gedung pencakar langit.
     2. Litotes ialah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan maksud untuk merendahkan diri.
         Contoh:
         - Jika berkenan, mampirlah ke gubukku.
         - Apa yang kamu harap dariku, miskin ilmu harta tiada.
     3. Ironi ialah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau 
         memperolok-olok.
         Contoh:
         - Tulisanmu bagus sekali, hampir-hampir aku tak bisa membacanya.
     4. Paradoks ialah majas yang antar nbagian-bagiannya terdapat pertentangan.
         Contoh:
         - Malam ini sangat sepi, tak terdengar suara apapun, hanya jam dinding yang berdetak.
     5. Antitesis ialah majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
         Contoh:
         - Tua dan muda adalah kawanku.

C. Majas Pertautan
     1. Metonimia ialah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang,  
         barang, atau lainnya sebagai penggantinya.
         Contoh:
         - Ia berangkat naik merpati. (pesawat)
         - Garuda memang enak. (nama makanan ringan)
     2. Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya,
         atau sebaliknya.
         2.1 Pars pro toto menyebutkan sebagian, tetapi untuk keseluruhan.
               Contoh:
               - Pamanku membeli tiga ekor kambing.
               - Sudah dua hari ini saya tidak melihat batang hidunynya.
         2.2 Totem pro parte ialah keseluruhan untuk sebagian.
               Contoh:
               - Indonesia mengalahkan Malaysia 3 - 2.
               - Hari Kartini diadakan oleh seluruh bangsa Indonesia.
     3. Eufemisme ialah ungkapan pelembut.
         Contoh:
         - Ananda Mikola belum berhasil menduduki urutan tiga besar. (gagal)
         - Seleksi calon pegawai diikuti pula oleh beberapa orang tunanetra. (buta)

D. Majas Perulangan
     1. Repetisi ialah majas perulangan sebagai penegas.
         Contoh:
         - Bukan, bukan dia pelakunya, melainkan temannya.
     2. Paralelisme: ialah majas perulangan kata yang disusun dalam baris yang berbeda.
         Contoh:
         - Sunyi itu sepi
           Sunyi itu kudus
           Sunyi itu senyap


        

LOGO HUT Ke-77 RI