Yang Terbaik untuk Kita, Setelah Belajar, lalu Mengajarkannya kepada Orang Lain.
Kamis, 10 Februari 2011
Senin, 07 Februari 2011
MAJAS
Majas atau gaya bahasa ialah bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas terbagi menjadi empat jenis:
A. Majas Perbandingan:
1. Personifikasi ialah majas yang membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah
memiliki sifat seperti manusia.
Contoh:
- Angin berbisik di sela-sela dedaunan.
- Angkutan kota itu berlari amat cepat.
2. Metafora ialah sebuah benda dibandingkan dengan benda yang lain yang mempunyai sifat sama
dengan benda tersebut (semula).
Contoh:
- Dewi malam telah keluar dari peraduannya. (bulan)
- Raja siang bersinar menyilaukan mata.
3. Perumpamaan/Simile
Contoh:
- Kini keadaannya bagai telur di ujung tanduk.
- Persoalaannya bagai benang dilanda ayam.
B. Majas Pertentangan:
1. Hiperbola ialah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk
memperhebat kesan.
Contoh:
- Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
- Di kota ini banyak gedung pencakar langit.
2. Litotes ialah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan maksud untuk merendahkan diri.
Contoh:
- Jika berkenan, mampirlah ke gubukku.
- Apa yang kamu harap dariku, miskin ilmu harta tiada.
3. Ironi ialah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau
memperolok-olok.
Contoh:
- Tulisanmu bagus sekali, hampir-hampir aku tak bisa membacanya.
4. Paradoks ialah majas yang antar nbagian-bagiannya terdapat pertentangan.
Contoh:
- Malam ini sangat sepi, tak terdengar suara apapun, hanya jam dinding yang berdetak.
5. Antitesis ialah majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contoh:
- Tua dan muda adalah kawanku.
C. Majas Pertautan
1. Metonimia ialah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang,
barang, atau lainnya sebagai penggantinya.
Contoh:
- Ia berangkat naik merpati. (pesawat)
- Garuda memang enak. (nama makanan ringan)
2. Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya,
atau sebaliknya.
2.1 Pars pro toto menyebutkan sebagian, tetapi untuk keseluruhan.
Contoh:
- Pamanku membeli tiga ekor kambing.
- Sudah dua hari ini saya tidak melihat batang hidunynya.
2.2 Totem pro parte ialah keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
- Indonesia mengalahkan Malaysia 3 - 2.
- Hari Kartini diadakan oleh seluruh bangsa Indonesia.
3. Eufemisme ialah ungkapan pelembut.
Contoh:
- Ananda Mikola belum berhasil menduduki urutan tiga besar. (gagal)
- Seleksi calon pegawai diikuti pula oleh beberapa orang tunanetra. (buta)
D. Majas Perulangan
1. Repetisi ialah majas perulangan sebagai penegas.
Contoh:
- Bukan, bukan dia pelakunya, melainkan temannya.
2. Paralelisme: ialah majas perulangan kata yang disusun dalam baris yang berbeda.
Contoh:
- Sunyi itu sepi
Sunyi itu kudus
Sunyi itu senyap
A. Majas Perbandingan:
1. Personifikasi ialah majas yang membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa seolah-olah
memiliki sifat seperti manusia.
Contoh:
- Angin berbisik di sela-sela dedaunan.
- Angkutan kota itu berlari amat cepat.
2. Metafora ialah sebuah benda dibandingkan dengan benda yang lain yang mempunyai sifat sama
dengan benda tersebut (semula).
Contoh:
- Dewi malam telah keluar dari peraduannya. (bulan)
- Raja siang bersinar menyilaukan mata.
3. Perumpamaan/Simile
Contoh:
- Kini keadaannya bagai telur di ujung tanduk.
- Persoalaannya bagai benang dilanda ayam.
B. Majas Pertentangan:
1. Hiperbola ialah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk
memperhebat kesan.
Contoh:
- Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
- Di kota ini banyak gedung pencakar langit.
2. Litotes ialah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan maksud untuk merendahkan diri.
Contoh:
- Jika berkenan, mampirlah ke gubukku.
- Apa yang kamu harap dariku, miskin ilmu harta tiada.
3. Ironi ialah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau
memperolok-olok.
Contoh:
- Tulisanmu bagus sekali, hampir-hampir aku tak bisa membacanya.
4. Paradoks ialah majas yang antar nbagian-bagiannya terdapat pertentangan.
Contoh:
- Malam ini sangat sepi, tak terdengar suara apapun, hanya jam dinding yang berdetak.
5. Antitesis ialah majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contoh:
- Tua dan muda adalah kawanku.
C. Majas Pertautan
1. Metonimia ialah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang,
barang, atau lainnya sebagai penggantinya.
Contoh:
- Ia berangkat naik merpati. (pesawat)
- Garuda memang enak. (nama makanan ringan)
2. Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya,
atau sebaliknya.
2.1 Pars pro toto menyebutkan sebagian, tetapi untuk keseluruhan.
Contoh:
- Pamanku membeli tiga ekor kambing.
- Sudah dua hari ini saya tidak melihat batang hidunynya.
2.2 Totem pro parte ialah keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
- Indonesia mengalahkan Malaysia 3 - 2.
- Hari Kartini diadakan oleh seluruh bangsa Indonesia.
3. Eufemisme ialah ungkapan pelembut.
Contoh:
- Ananda Mikola belum berhasil menduduki urutan tiga besar. (gagal)
- Seleksi calon pegawai diikuti pula oleh beberapa orang tunanetra. (buta)
D. Majas Perulangan
1. Repetisi ialah majas perulangan sebagai penegas.
Contoh:
- Bukan, bukan dia pelakunya, melainkan temannya.
2. Paralelisme: ialah majas perulangan kata yang disusun dalam baris yang berbeda.
Contoh:
- Sunyi itu sepi
Sunyi itu kudus
Sunyi itu senyap
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Majas atau gaya bahasa ialah bahasa kias yang digunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas terbagi menjadi empat jenis: A. Majas Perban...